Posted by : Sherlock Kevin
Kamis, 14 Februari 2013
Hello :)
Semoga anda semua dalam keadaan baik baik saja ya :)
Masa bayi, adalah fase awal dari menjalani sebuah kehidupan di dunia ini. Pada masa ini banyak sekali hal hal yang terjadi pada diri kita. Kita tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat pada masa masa ini.
Banyak kejadian kejadian yang kita alami selagi masih bayi, baik itu kita belajar merangkak, menangis, tertawa, kalimat pertama kita, dan sebagainya. Tapi, kita tidak bisa mengingat semua itu dengan jernih.
Pada kesempatan kali inilah, saya akan mencoba memberitahu, kenapa sih, kita begitu susah untuk mengingat masa bayi kita ?
mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebih dan salah nya mohon dimaafkan :)
Semoga anda semua dalam keadaan baik baik saja ya :)
Masa bayi, adalah fase awal dari menjalani sebuah kehidupan di dunia ini. Pada masa ini banyak sekali hal hal yang terjadi pada diri kita. Kita tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat pada masa masa ini.
Banyak kejadian kejadian yang kita alami selagi masih bayi, baik itu kita belajar merangkak, menangis, tertawa, kalimat pertama kita, dan sebagainya. Tapi, kita tidak bisa mengingat semua itu dengan jernih.
Pada kesempatan kali inilah, saya akan mencoba memberitahu, kenapa sih, kita begitu susah untuk mengingat masa bayi kita ?
Umumnya orang dewasa tidak bisa mengingat masa-masa saat
bayi secara keseluruhan. Hanya ada sedikit sekali yang menetap dalam memori
otak, terutama pada hal yang punya arti penting - seperti perceraian, berpisah
dari orang tua, atau masalah traumatik lainnya.
Mengapa
ini bisa terjadi? Pada otak manusia terdapat wilayah otak yang disebut
hippocampus, fungsinya mengumpulkan dan menghubungkan semua kepingan memori
jadi satu. Misalnya, memori suara diproses dalam korteks pendengaran (di sisi
otak), sementara memori visual dikelola korteks visual (di bagian belakang).
Hippocampus,
terselip sangat rapi di tengah otak, bertanggung jawab menarik semua memori
bersama-sama dan mengikatnya. Ini diibaratkan seperti kita mengumpulkan
tangkai-tangkai bunga dan merangkai jadi satu - buket bunga.
Itu
juga satu alasan mengapa mimpi disebut bunga tidur. Menurut Patricia Bauer dari
Emory University, Atlanta, “Jika Anda merasa korteks merupakan bunga tidur,
terdapat bunga di seluruh bagian kepala Anda.”
Jadi,
mengapa seraya berkembang dewasa, seseorang tidak bisa merekam episode tertentu
dalam hidupnya? Walau semua memori dikumpulkan oleh hippocampus, ada hal lain
terkait masalah ini. Manusia mempunyai dua macam memori, yakni memori semantik
dan memori episodik.
Memori
semantik adalah ingatan singkat. Contohnya, seorang anak akan ingat ia harus
bilang "tolong" saat meminta sesuatu, atau "terima kasih"
bila mendapat apa yang diinginkan.Sementara memori episodik merupakan kenangan
yang lebih terperinci. Misalnya kita - yang sudah dewasa - masih mengingat
proses saat pertama kali masuk SMP, atau kenangan di SMA, dan lainnya.
Kemungkinan
pada masa kanak-kanak, memori semantik lebih penting daripada memori episodik.
Menurut psikolog Nora Newcombe dari Temple University, Philadelphia, ini yang
disebut seleksi kenangan. Memori episodik tak perlu rumit saat anak baru mulai
belajar bagaimana cara kerja dunia.
“Saya
rasa tujuan utama dua tahun pertama adalah memperoleh pengetahuan semantik dan
dari sudut pandang itu, memori episodik mungkin sebenarnya adalah gangguan,”
kata Newcombe.Anak bisa mengingat.Menarik, walau para peneliti telah
mengemukakan kesimpulan di atas, ada penemuan baru yang mencengangkan.
Anak-anak ternyata dapat mengingat kenangan dari usia 18 bulan, namun
melupakannya antara usia empat dan tujuh. Sebelumnya dianggap bahwa anak-anak
di bawah usia empat tidak memiliki kemampuan kognitif untuk mengenang masa-masa
itu.
Peneliti
di Memorial University of Newfoundland di Kanada menemukan bahwa anak-anak
berumur empat bisa mengingat kenangan bayi. Carole Peterson, profesor psikologi
yang melakukan penelitian itu, mengatakan bahwa timnya menemukan anak-anak yang
sangat muda punya banyak kenangan bayi.
Peneliti
mendapati bahwa mereka yang berusia antara empat dan tujuh ketika pertama kali
diwawancarai tidak bisa mengingat kenangan awal mereka - bahkan ketika diberi
petunjuk yang spesifik.Namun, sepertiga anak-anak yang berusia antara 10 dan 13
tahun di awal penelitian mengingat kembali kenangan yang sama pada kedua titik
waktu.
Hasil
penelitian itu menunjukkan kenangan berumur panjang dan padat terbentuk pada
atau setelah usia 10 tahun, sebelum kenangan ini menjadi lebih rentan dan
memudar.Satu penjelasan yang memungkinkan adalah, anak-anak yang berusia sangat
muda meng-encode memori mereka dengan cara yang berbeda dibandingkan anak yang
lebih tua, menurut Patricia Bauer dari Emory University.
Sekian dulu dari saya :)Otak manusia masih terus menyimpan misteri soal kompleksnya ciptaan Tuhan, bukan ?
mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebih dan salah nya mohon dimaafkan :)